Yuki adalah gadis berambut panjang yang super akif. Yuki baru pulang
dari sekolahnya di siang hari yang sangat panas dengan matahari yang menyengat
kulit.
Kali ini Yuki mengambil jalan pintas berupa jalan kecil yang melalui
rumah tua. Jalan itu sangat sepi, tidak ada orang yang berlalu lalang di jalan
itu.
“Ini... Jejak apa ini?!” Yuki tiba-tiba berhenti saat melihat jejak-jejak kaki yang sangat kecil
Yuki memang anak yang selalu ingin tau, dia mengikuti jejak yang berakhir di depan rumah tua yang sudah reyot.
“Ini... Jejak apa ini?!” Yuki tiba-tiba berhenti saat melihat jejak-jejak kaki yang sangat kecil
Yuki memang anak yang selalu ingin tau, dia mengikuti jejak yang berakhir di depan rumah tua yang sudah reyot.
“Ini semakin menarik... Aku akan menelpon teman-temanku” gumam Yuki
Beberapa menit kemudian Yuki dan 2 orang teman Yuki sudah berkumpul di
depan rumah tua. Teman-temannya adalah Alv dan Rin.
“Lihat! Jejak-jejak ini berakhir di depan rumah ini!” kata Yuki
“Jadi bagaimana? Kita masuk?” tanya Rin
“Ini menarik... ayo masuk!” kata Alv
“Jadi bagaimana? Kita masuk?” tanya Rin
“Ini menarik... ayo masuk!” kata Alv
Merekapun berjalan mendekati pintu yang engselnya hanya tersisa satu,
itu membuat pintunya terluhihat hampir lepas. Ken menarik pintu itu dan.. gubraak!!! Pintupun jatuh karena sudah
rapuh.
“Akh!” terdengar suara teriakan yang kecil dari dalam rumah
“Suara itu pasti dari orang yang membuat jejak ini!” kata Yuki
“Suara itu pasti dari orang yang membuat jejak ini!” kata Yuki
“Suara kecil dan jejak kaki kecil.... ini semakin menarik” kata Ryu
Mereka menerobos masuk ke dalam rumah tua yang keadaannya sangat parah. Banyak lumut di sana-sini dan lantai kayunya sudah banyak yang keropos.
Mereka menerobos masuk ke dalam rumah tua yang keadaannya sangat parah. Banyak lumut di sana-sini dan lantai kayunya sudah banyak yang keropos.
“Kemana jejak itu pergi?” tanya Rin
“Itu dia. Jejak itu pergi ke.... lantai atas” jawab Yuki sambil melihat
jejak-jejak yang tertinggal
“Pelan-pelan...”
Mereka melanjutkan perjalanan menaiki tangga yang selalu berdecit saat
melangkah di atasnya..
“Ah!” suara kecil itu terdengar lagi
“Ayo cepat!”
Merekapun mempercepat langkah mereka dan sampailah mereka di lantai 2
yang keadaannya lebih terawat daripada di lantai bawah. Dan... mereka menemukan
Elf (manusia kerdil) setinggi 5 centimeter yang memiliki sayap.
“Apa ini? Boneka?” tanya Rin
“Mungkin” kata Alv
“Mungkin” kata Alv
Yuki mengambil boneka itu dan memutar-mutar Elf yang memiliki sayap.
Tapi Elf itu bisa berbicara!
“Sakit!”
“Oh! Alv, Rin! Lihat! Dia bisa bicara!”
“Aku bukan ‘dia’! Aku punya nama Strix”
“Strix? Siapa kau?” tanya Alv
“Aku adalah Elfairy, Elf yang memiliki sayap. Kenapa kalian bisa sampai
ke sini?”
“Kami mengikuti jejak kakimu!”
“Aku sangat ceroboh! Berjanjilah kalian tidak akan memberitau siapun tentang hal ini! Ini akan menjadi rahasia kecil kita, ok?”
“Aku sangat ceroboh! Berjanjilah kalian tidak akan memberitau siapun tentang hal ini! Ini akan menjadi rahasia kecil kita, ok?”
“Baiklah. Apakah Elfairy hanya tinggal kau saja?” tanya Yuki
“Tidak, kami bersembunyi di lantai 3 yang tidak begitu rusak. Ayo ke
markasku maksudku markas kami!”
Mereka kembali menaiki tangga yang masih berdecit saat diinjak. Ketika mereka sampai di atas, para Elfairy yang tadinya sedang berpesta langusng bersembunyi dibalik benda-benda di ruangan itu
Mereka kembali menaiki tangga yang masih berdecit saat diinjak. Ketika mereka sampai di atas, para Elfairy yang tadinya sedang berpesta langusng bersembunyi dibalik benda-benda di ruangan itu
“Hei! Jangan takut begitu! Mereka temanku”
“Keluarlah kami takkan menyakiti kalian” kata Rin
“Yah, kami bukan monster”
Mereka perlahan-lahan menampakan diri. Mungkin ada sekitar 20 Elfairy di
ruangan itu.
“Apa itu temanmu, Strix?” tanya salah satu Elf
“Ya. Hei manusia, kalian mau bergabung dengan pesta kami?”
“Ya. Hei manusia, kalian mau bergabung dengan pesta kami?”
“Aku mau” kata Alv
Akhirnya, mereka bergabung dengan pesta para Elf. Makanannya memang
kecil tapi sangat mengenyangkan. Tiba-tiba Rin dan Alv tertidur.
“Hei, kenapa kalian?” tanya Yuki
“Jangan khawatir, mereka hanya tertidur. Aku memberi bubuk Elfairy di
makanan mereka. Dengan itu, mereka akan mengira semua ini hanya mimpi”
“Apa aku juga akan tertidur?”
“Mungkin tidak. Aku memerlukanmu untuk membawa mereka keluar rumah. Pergilah,
kusarankan kalian tidak ke sini lagi” kata Strix
“Kuusahakan untuk tidak ke sini”
Yuki membawa kedua temannya keluar dengan dibantu para Elfairy. Hari
sudah hampir malam. Yuki membangunkan kedua temannya.
“Hei! Ayo bangun!”
“Ng? Yuki? Di mana ini?”tanya Alv
“Ng? Yuki? Di mana ini?”tanya Alv
“Di depan rumah tua. Kita tertidur”
“Lalu para Elfairy?” tanya Rin
“Elfairy? Kau bermimpi?” Tanya Yuki yang pura-pura heran
“Hanya mimpi? Ooooh....” kata Rin kecewa
“Ayo kita pulang. Sudah hampir malam”
“Ayo kita pulang. Sudah hampir malam”
Mereka berdiri dan berjalan menelusuri jalan kecil. Yuki menengok ke
arah rumah tua. Strix mengedipkan matanya pada Yuki dari jendela, Yukipun balas
berkedip padanya.
“Yuki? Kau melihat apa?” tanya Alv
“Tidak...”
Yukipun melanjutkan perjalanan ke rumahnya bersama Alv dan Rin.
Tamat
Tamat
0 comments:
Post a Comment