Shinjitsu (Power 2)

Power 2

Tak terasa sudah jam 2, saatnya pulang sekolah. Begitu bel berbunyi semua anak memasukan bukunya ke dalam tas dan bersiap-siap untuk pulang. Sebagian anak sudah keluar kelas, aku melihat ke jendela. Raichi sedang menungguku di gerbang!

Entah kenapa aku jadi ingin cepat-cepat menemuinya. Aku berlari menuruni tangga dan menghampiri Raichi. Wajahnya memerah saat aku menatap matanya, dia segera memalingkan wajahnya lalu menggandeng tanganku.

Kami berjalan dalam diam, mungkin masih agak aneh rasanya kalau tiba-tiba kita sudah pacaran. Tanpa kusadari aku sudah mengikuti Raichi sampai ke hutan milik pribadi yang agak besar.

Raichi membawaku masuk ke hutan itu melewati penjaga. Dengan mobil jip, aku dan Raichi memasuki hutan itu. Aku sangat kaget begitu melihat gedung kokoh yang berdiri di tengah-tengah hutan. Sebenarnya tempat apa ini? Aku baru tau sekarang!

“Ini adalah markas besar Shinjitsu. Jangan bertanya dulu, pertanyaanmu akan dijawab oleh kapten” kata Raichi sambil menatap gedung kokoh itu

Kami berjalan masuk ke dalam markas yang sangat besar itu. Di dalamnya terlihat seperti rumah mewah yang sangat bagus lalu ada seseorang yang bersandar di pilar dan sedang memainkan gamenya.

“Yo, Raichi. Berhasil rupanya? Aku sudah dengar loh, kau menembaknya kan? Gadis itu” kata orang itu sambil melirikku

“Oh tutup mulut deh! Yuuki-san, ini Michiru” kata Raichi memperkenalkan orang itu

“Halo nona manis” kata Michiru sambil mencium tanganku, tapi Raichi segera melepaskannya “Kapten menunggumu di kantornya, Raichi” lanjut Michiru

“Ayo pergi, Yuuki. Aku akan mengajakmu lihat-lihat dulu sambil naik ke lantai 4” katanya

Kami pergi meninggalkan Michiru yang kembali memainkan gamenya. Aku memandang wajah Raichi, wajah yang cemburu! Aku tertawa kecil melihatnya.

“Apa? Ada yang lucu di wajahku?” tanya Raichi yang melihatku tertawa

“Tidak..... Hei, panggil saja dengan nama depanku. Hi-ka-ri” kataku pada Raichi

“Hmm, baiklah Yuu- er,, Hikari” katanya canggung

Kami meneruskan perjalanan berkeliling di markas yang super luas ini.

Markas ini sangat menakjubkan. Ada banyak kamar, teras , beranda , ruang latihan, kantor yang semuanya serba besar dan mewah. Ini lebih kelihatan seperti hotel daripada markas.

Fasilitasnya sangat bagus. Banyak barang antik di markas ini, ada bermacam-macam senjata tempur tersimpan rapi di ruang senjata, deretan lukisan aneh dari pelukis terkenal.

Markas ini terdiri dari 4 lantai yang super luas dan 1 lantainya terdapat 20 ruangan yang besar. Aku berharap punya 10 mata, aku tidak henti-hentinya menengok ke sana kemari.

Akhirnya kami sampai ke pojok lantai 4, tempat kantor kapten berada. Kantor itu sangat bagus dan mewah hanya itu saja yang bisa kupikirkan saat melihatnya.

Di dalam terdapat 1 lukisan kuda-kuda yang besar tergantung di dinding. Lemari tinggi di pojok ruangan dengan buku-buku tua di dalamnya. Karpet mahal yang mengalas lantai marmernya. Vas antik berisi bunga Edelwis segar. Meja kerja persegi yang besar dan kursi hitam tinggi di belakang meja.

Di kursi itu duduk sesosok pria yang kukenal entah di mana sedang membalik-balik berkas-berkas yang terlihat sangat penting.

Orang itu memakai kacamata hitam persegi. Rambutnya pirang dan agak jabrik, berkulit putih dan bertubuh ramping.

Dia memakai kaos putih yang ditutupi mantel berkerah tinggi berwarna hitam juga dengan jelana jins panjang berwarna kebiruan. Dia memakai sepatu kets berwarna hitam dengan merk terkenal.

“Oh, kau sudah datang ya” kata orang itu padaku

“Aku pergi dulu” kata Raichi meninggalkanku

“Baiklah, ayo duduk dulu” katanya sambil menarik kursi di samping lemari ke depan mejanya

Sesaat kemudian kami sudah duduk berhadap-hadapan dengan meja di tengahnya. Orang itu membuka kacamatanya, mata kanannya berwarna merah menyala dan mata sebelah kirinya berwarna coklat kelam.

“Namaku Earl, kau pasti pernah melihatku di sekolah walaupun sekali saja. Aku ketua osis SMU Seiryu dan aku yang membangun markas ini” kata Earl memulai pembicaraan

“Eh? Tapi... bagaimana kau bisa membangun markas sebesar dan semewah ini?” tanyaku heran

“Aku adalah direktur perusahaan Light Designer... Ayahku menghilang jadi terpaksa aku menggantikannya. Lalu aku juga pemimpin dari organisasi ini, Shinjitsu” katanya serius

Perusahaan Light Designer memang sudah tak asing didengar, perusahaan yang mendesign rumah-rumah mewah juga perabotannya. Tapi kalau Shinjitsu? Sama sekali belum pernah kudengar

“Shinjitsu? Ap---”

“Sssst, itu yang akan kujelaskan sekarang, Hikari-chan. Sebenarnya di dunia ini banyak pengguna kekuatan atau lebih sering disebut Vizulla  oleh kami. Ada yang baik ada juga yang jahat, tugas Shinjitsu adalah membasmi yang jahat itu” kata Earl menjelaskan

“Jadi Shinjitsu itu semacam organisasi yang membela kebenaran?” tanyaku ragu-ragu

“Bingo! Itu dia, jadi sekarang kau mau bergabung? Sebenarnya kau juga seorang Vizulla.” Balas Earl

“Tapi... aku tidak pernah tau aku seorang Vizulla. Bagaimana kau bisa tau?”

“Terlihat jelas di lingkunganmu. Kau dijauhi orang-orang yang seharusnya kau panggil teman karena mereka secara tidak sadar takut pada kekuatanmu yang jauh lebih besar dariku, Raichi ataupun Vizulla yang pernah kutemui” jelas Earl

“Jadi di sini aku bisa belajar untuk mengendalikan itu?”

“Tentu saja. Itulah gunanya Shinjitsu, kau mau bergabung?”

“Sepertinya tidak terlalu buruk, aku ikut” jawabku

Dengan ini aku melangkah memasuki dunia yang benar-benar baru bagiku. Mungkin di sinilah tempatku seharusnya, dunia yang penuh dengan hal yang mustahil. Dan... aku bisa selalu berada di dekat Raichi

“Kalau begitu berhentilah kerja part-time. Jangan khawatir, semua kebutuhanmu sudah diurus” kata Earl

“Baiklah” jawabku singkat

“Kalau begitu kita sudah sepakat. Ayo ikut aku, akan kuperkenalkan anggota lainnya memang masih sedikit sih. Tapi aku yakin pasti akan menjadi organisasi besar” katanya sambil mengajakku keluar

Earl-senpai mengajakku ke lantai 3 yang terdapat ruang santai. Di sana ada banyak sofa empuk, AC, meja kaca, TV, lemari buku, seperangkat game dan jendela besar dengan pemandangan laut yang berada di sebelah hutan ini.

Ada 6 orang termasuk Raichi yang berada di ruangan yang sangat nyaman itu. Earl memperkenalkanku dengan semuanya.

Ryuuki, lelaki berambut coklat, bermata hitam, berkulit agak kuning dan bertubuh ramping dengan kekuatannya "Salju".


Michiru, lelaki berambut biru laut, bermata biru, berkulit putih dan sedikit berotot dengan kekuatannya "Listrik".

Komatsu, lelaki berambut merah, bermata orange dan bertubuh kurus dengan kekuatannya "Suara".

Naito, lelaki berambut hitam, bermata coklat dan memiliki wajah imut dengan kekuatannya "Angin".

Hitomi, gadis berambut panjang berwarna biru langit, bermata biru dan memiliki bentuk tubuh yang sempurna dengan kekuatannya "Air". Dia satu satunya cewek sebelum aku datang.

Akira. Lelaki berambut sangat hitam, bermata hitam dan memiliki senyum yang bisa membuat suasana menjadi tenang dengan kekuatannya "Bayangan".

Terakhir tentu saja Raichi yang berambut dan bermata ungu tua yang sangat keren dengan kekuatan “Api”

“Nah, itu adalah anggota Shinjitsu dengan aku sebagai pemimpinnya” katanya bangga

Memang sih tadi Michiru menyebutnya kapten tapi tak kusangka orang masih semuda ini. Apalagi dia adalah direktur perusahaan terkenal itu.

“Kapten, apa kekuatan gadis itu?” tanya Komatsu

“Belum diketahui. Mungkin setelah bertemu partnernya kekuatannya akan diketahui” jawab Earl santai

“Partner?” tanyaku spontan

“Oh, aku lupa menjelaskannya” kata Earl

Earl senpai menjelaskanku tentang partner. Di Shinjitsu , partnernya bukan manusia melainkan hewan. Semua Vizulla rata-rata mempunyai partner, partner sangat berguna untuk mengaktifkan kekuatan sampai melewati titik batas normal.

Earl-senpai memberitau partner-partner anggota Shinjitsu. Mereka semua memiliki partner masing-masing.

Raichi partnernya bird of paradise 

Ryuuki partnernya serigala salju
Michiru partnernya rubah
Komatsu  partnernya kelelawar
Naito partnernya merpati
Hitomi partnernya  ambulocetus
Akira partnernya ermine

“Mungkin kau bisa mencari partner besok. Tak perlu khawatir tentang itu, mereka sendiri yang akan mendatangimu jika mereka merasa cocok denganmu. Cukup dekati saja semua hewan yang kau temui” jelas Earl

“Akan kucoba...”

“Sekarang sudah jam 6, kau ingin pulang atau ingin makan dulu di sini?” tanya Earl

“Aku pulang saja” jawabku

“Biar kuantar” kata Raichi sambil berdiri

“Wah wah.... pacar yang perhatian” rayu Michiru

“Diam”

Akhirnya Raichi mengantarku pulang setelah hari yang melelahkan ini. Kami keluar dari hutan kota dan berjalan menuju rumahku

“Hei, pulang sekolah nanti mau ke kebun binatang? Mungkin akan mempermudah untuk mencari partner” ajak Raichi

“Boleh saja”

Jadi... besok adalah kencan pertamaku! Aku jadi malu sendiri jika memikirkannya. Setelah perjalanan yang singkat, kami sampai di rumahku.

“Ja, Matta (Kalau begitu, sampai jumpa)” kata Raichi

“Matta” balasku

Aku merogoh kunci dari saku jaketku lalu membuka pintu rumah. Aku menaruh tasku di tempat tidur lalu bersiap untuk berendam di ofuro.

Sekarang aku sudah memasuki dunia yang baru jadi aku harus belajar untuk beradaptasi dengan semua keanehan di dunia itu....

Aku sangat menikmati saat berendam sampai tak terasa sudah 1 jam lebih aku berendam. Aku segera keluar dari ofuro (tempat berendam) dan memakai piayama.

Power 3 (click here)

0 comments:

Post a Comment

Shinjitsu (Power 2)

On Monday, April 23, 2012 0 comments

Power 2

Tak terasa sudah jam 2, saatnya pulang sekolah. Begitu bel berbunyi semua anak memasukan bukunya ke dalam tas dan bersiap-siap untuk pulang. Sebagian anak sudah keluar kelas, aku melihat ke jendela. Raichi sedang menungguku di gerbang!

Entah kenapa aku jadi ingin cepat-cepat menemuinya. Aku berlari menuruni tangga dan menghampiri Raichi. Wajahnya memerah saat aku menatap matanya, dia segera memalingkan wajahnya lalu menggandeng tanganku.

Kami berjalan dalam diam, mungkin masih agak aneh rasanya kalau tiba-tiba kita sudah pacaran. Tanpa kusadari aku sudah mengikuti Raichi sampai ke hutan milik pribadi yang agak besar.

Raichi membawaku masuk ke hutan itu melewati penjaga. Dengan mobil jip, aku dan Raichi memasuki hutan itu. Aku sangat kaget begitu melihat gedung kokoh yang berdiri di tengah-tengah hutan. Sebenarnya tempat apa ini? Aku baru tau sekarang!

“Ini adalah markas besar Shinjitsu. Jangan bertanya dulu, pertanyaanmu akan dijawab oleh kapten” kata Raichi sambil menatap gedung kokoh itu

Kami berjalan masuk ke dalam markas yang sangat besar itu. Di dalamnya terlihat seperti rumah mewah yang sangat bagus lalu ada seseorang yang bersandar di pilar dan sedang memainkan gamenya.

“Yo, Raichi. Berhasil rupanya? Aku sudah dengar loh, kau menembaknya kan? Gadis itu” kata orang itu sambil melirikku

“Oh tutup mulut deh! Yuuki-san, ini Michiru” kata Raichi memperkenalkan orang itu

“Halo nona manis” kata Michiru sambil mencium tanganku, tapi Raichi segera melepaskannya “Kapten menunggumu di kantornya, Raichi” lanjut Michiru

“Ayo pergi, Yuuki. Aku akan mengajakmu lihat-lihat dulu sambil naik ke lantai 4” katanya

Kami pergi meninggalkan Michiru yang kembali memainkan gamenya. Aku memandang wajah Raichi, wajah yang cemburu! Aku tertawa kecil melihatnya.

“Apa? Ada yang lucu di wajahku?” tanya Raichi yang melihatku tertawa

“Tidak..... Hei, panggil saja dengan nama depanku. Hi-ka-ri” kataku pada Raichi

“Hmm, baiklah Yuu- er,, Hikari” katanya canggung

Kami meneruskan perjalanan berkeliling di markas yang super luas ini.

Markas ini sangat menakjubkan. Ada banyak kamar, teras , beranda , ruang latihan, kantor yang semuanya serba besar dan mewah. Ini lebih kelihatan seperti hotel daripada markas.

Fasilitasnya sangat bagus. Banyak barang antik di markas ini, ada bermacam-macam senjata tempur tersimpan rapi di ruang senjata, deretan lukisan aneh dari pelukis terkenal.

Markas ini terdiri dari 4 lantai yang super luas dan 1 lantainya terdapat 20 ruangan yang besar. Aku berharap punya 10 mata, aku tidak henti-hentinya menengok ke sana kemari.

Akhirnya kami sampai ke pojok lantai 4, tempat kantor kapten berada. Kantor itu sangat bagus dan mewah hanya itu saja yang bisa kupikirkan saat melihatnya.

Di dalam terdapat 1 lukisan kuda-kuda yang besar tergantung di dinding. Lemari tinggi di pojok ruangan dengan buku-buku tua di dalamnya. Karpet mahal yang mengalas lantai marmernya. Vas antik berisi bunga Edelwis segar. Meja kerja persegi yang besar dan kursi hitam tinggi di belakang meja.

Di kursi itu duduk sesosok pria yang kukenal entah di mana sedang membalik-balik berkas-berkas yang terlihat sangat penting.

Orang itu memakai kacamata hitam persegi. Rambutnya pirang dan agak jabrik, berkulit putih dan bertubuh ramping.

Dia memakai kaos putih yang ditutupi mantel berkerah tinggi berwarna hitam juga dengan jelana jins panjang berwarna kebiruan. Dia memakai sepatu kets berwarna hitam dengan merk terkenal.

“Oh, kau sudah datang ya” kata orang itu padaku

“Aku pergi dulu” kata Raichi meninggalkanku

“Baiklah, ayo duduk dulu” katanya sambil menarik kursi di samping lemari ke depan mejanya

Sesaat kemudian kami sudah duduk berhadap-hadapan dengan meja di tengahnya. Orang itu membuka kacamatanya, mata kanannya berwarna merah menyala dan mata sebelah kirinya berwarna coklat kelam.

“Namaku Earl, kau pasti pernah melihatku di sekolah walaupun sekali saja. Aku ketua osis SMU Seiryu dan aku yang membangun markas ini” kata Earl memulai pembicaraan

“Eh? Tapi... bagaimana kau bisa membangun markas sebesar dan semewah ini?” tanyaku heran

“Aku adalah direktur perusahaan Light Designer... Ayahku menghilang jadi terpaksa aku menggantikannya. Lalu aku juga pemimpin dari organisasi ini, Shinjitsu” katanya serius

Perusahaan Light Designer memang sudah tak asing didengar, perusahaan yang mendesign rumah-rumah mewah juga perabotannya. Tapi kalau Shinjitsu? Sama sekali belum pernah kudengar

“Shinjitsu? Ap---”

“Sssst, itu yang akan kujelaskan sekarang, Hikari-chan. Sebenarnya di dunia ini banyak pengguna kekuatan atau lebih sering disebut Vizulla  oleh kami. Ada yang baik ada juga yang jahat, tugas Shinjitsu adalah membasmi yang jahat itu” kata Earl menjelaskan

“Jadi Shinjitsu itu semacam organisasi yang membela kebenaran?” tanyaku ragu-ragu

“Bingo! Itu dia, jadi sekarang kau mau bergabung? Sebenarnya kau juga seorang Vizulla.” Balas Earl

“Tapi... aku tidak pernah tau aku seorang Vizulla. Bagaimana kau bisa tau?”

“Terlihat jelas di lingkunganmu. Kau dijauhi orang-orang yang seharusnya kau panggil teman karena mereka secara tidak sadar takut pada kekuatanmu yang jauh lebih besar dariku, Raichi ataupun Vizulla yang pernah kutemui” jelas Earl

“Jadi di sini aku bisa belajar untuk mengendalikan itu?”

“Tentu saja. Itulah gunanya Shinjitsu, kau mau bergabung?”

“Sepertinya tidak terlalu buruk, aku ikut” jawabku

Dengan ini aku melangkah memasuki dunia yang benar-benar baru bagiku. Mungkin di sinilah tempatku seharusnya, dunia yang penuh dengan hal yang mustahil. Dan... aku bisa selalu berada di dekat Raichi

“Kalau begitu berhentilah kerja part-time. Jangan khawatir, semua kebutuhanmu sudah diurus” kata Earl

“Baiklah” jawabku singkat

“Kalau begitu kita sudah sepakat. Ayo ikut aku, akan kuperkenalkan anggota lainnya memang masih sedikit sih. Tapi aku yakin pasti akan menjadi organisasi besar” katanya sambil mengajakku keluar

Earl-senpai mengajakku ke lantai 3 yang terdapat ruang santai. Di sana ada banyak sofa empuk, AC, meja kaca, TV, lemari buku, seperangkat game dan jendela besar dengan pemandangan laut yang berada di sebelah hutan ini.

Ada 6 orang termasuk Raichi yang berada di ruangan yang sangat nyaman itu. Earl memperkenalkanku dengan semuanya.

Ryuuki, lelaki berambut coklat, bermata hitam, berkulit agak kuning dan bertubuh ramping dengan kekuatannya "Salju".


Michiru, lelaki berambut biru laut, bermata biru, berkulit putih dan sedikit berotot dengan kekuatannya "Listrik".

Komatsu, lelaki berambut merah, bermata orange dan bertubuh kurus dengan kekuatannya "Suara".

Naito, lelaki berambut hitam, bermata coklat dan memiliki wajah imut dengan kekuatannya "Angin".

Hitomi, gadis berambut panjang berwarna biru langit, bermata biru dan memiliki bentuk tubuh yang sempurna dengan kekuatannya "Air". Dia satu satunya cewek sebelum aku datang.

Akira. Lelaki berambut sangat hitam, bermata hitam dan memiliki senyum yang bisa membuat suasana menjadi tenang dengan kekuatannya "Bayangan".

Terakhir tentu saja Raichi yang berambut dan bermata ungu tua yang sangat keren dengan kekuatan “Api”

“Nah, itu adalah anggota Shinjitsu dengan aku sebagai pemimpinnya” katanya bangga

Memang sih tadi Michiru menyebutnya kapten tapi tak kusangka orang masih semuda ini. Apalagi dia adalah direktur perusahaan terkenal itu.

“Kapten, apa kekuatan gadis itu?” tanya Komatsu

“Belum diketahui. Mungkin setelah bertemu partnernya kekuatannya akan diketahui” jawab Earl santai

“Partner?” tanyaku spontan

“Oh, aku lupa menjelaskannya” kata Earl

Earl senpai menjelaskanku tentang partner. Di Shinjitsu , partnernya bukan manusia melainkan hewan. Semua Vizulla rata-rata mempunyai partner, partner sangat berguna untuk mengaktifkan kekuatan sampai melewati titik batas normal.

Earl-senpai memberitau partner-partner anggota Shinjitsu. Mereka semua memiliki partner masing-masing.

Raichi partnernya bird of paradise 

Ryuuki partnernya serigala salju
Michiru partnernya rubah
Komatsu  partnernya kelelawar
Naito partnernya merpati
Hitomi partnernya  ambulocetus
Akira partnernya ermine

“Mungkin kau bisa mencari partner besok. Tak perlu khawatir tentang itu, mereka sendiri yang akan mendatangimu jika mereka merasa cocok denganmu. Cukup dekati saja semua hewan yang kau temui” jelas Earl

“Akan kucoba...”

“Sekarang sudah jam 6, kau ingin pulang atau ingin makan dulu di sini?” tanya Earl

“Aku pulang saja” jawabku

“Biar kuantar” kata Raichi sambil berdiri

“Wah wah.... pacar yang perhatian” rayu Michiru

“Diam”

Akhirnya Raichi mengantarku pulang setelah hari yang melelahkan ini. Kami keluar dari hutan kota dan berjalan menuju rumahku

“Hei, pulang sekolah nanti mau ke kebun binatang? Mungkin akan mempermudah untuk mencari partner” ajak Raichi

“Boleh saja”

Jadi... besok adalah kencan pertamaku! Aku jadi malu sendiri jika memikirkannya. Setelah perjalanan yang singkat, kami sampai di rumahku.

“Ja, Matta (Kalau begitu, sampai jumpa)” kata Raichi

“Matta” balasku

Aku merogoh kunci dari saku jaketku lalu membuka pintu rumah. Aku menaruh tasku di tempat tidur lalu bersiap untuk berendam di ofuro.

Sekarang aku sudah memasuki dunia yang baru jadi aku harus belajar untuk beradaptasi dengan semua keanehan di dunia itu....

Aku sangat menikmati saat berendam sampai tak terasa sudah 1 jam lebih aku berendam. Aku segera keluar dari ofuro (tempat berendam) dan memakai piayama.

Power 3 (click here)

0 comments:

Post a Comment