Power 8 (click here)
Power 9
15 menit kemudian Ryuuki, Komatsu, Michiru dan Akira datang ke lapangan sekolah. Mereka menggeleng-geleng kepala melihat tumpukan orang mati (tidur maksudnya).
Tapi... Alv dan Zen menghilang dari sekolah. Mungkin mereka sudah pulang ke rumah mereka?
“Ckckck.... ternyata kapten bisa kalah juga....” kata Michiru sambil menggelengkan kepala
“Tunggu bau ini....!!! semua tutup hidung!” perintah Komatsu
Serentak mereka langsung menutup hidung mereka.
“Kenapa?” tanya Akira
“Ini bau obat tidur dan ada racun yang bisa melumpuhkan gerakan” kata Komatsu
“Siapa ya lawan mereka sampi ketua juga bisa lengah seperti ini?” tanya Michiru
“Entahlah... tanya saja nanti saja setelah mereka sadar. Ryuuki kau bisa mengangkat mereka dengan saljumu?” kata Akira
“Aku juga baru mau melakukannya”
Ryuuki menjentikan jarinya dan kumpulan salju mulai mengangkat tumpukan orang tidur itu. Ryuuki, Komatsu, Akira dan Michiru segera kembali markas.
Sekarang semua anggota Shinjitsu sudah ada di markas. Orang-orang yang tertidur sudah diberi penawar racun dan tinggal menunggu mereka bangun.
Beberapa menit kemudian ketua sudah bangun.
“Hei kalian” panggil ketua
“Oh Kapten! kau sudah bangun ya!” kata Michiru
“Ya, aku punya misi untuk kalian. Misi mengawal” kata ketua
“Mengawal?!” mereka berempat kaget
“Memangnya ada masalah apa? Siapa yang akan dikawal?” tanya Akira
“ Hikari dan Hanabi. dia kembali, dia mengincar Hikari dan Hanabi.” kata ketua dengan tatapan gelisah
“Tunggu dulu, dia itu siapa?” tanya Komatsu
“dia adalah gurunya ketua” jawab Michiru
“Tutup mulutmu! Aku sudah bilang untuk merahasiakannya!” kata ketua sambil meninggalkan ruang bawah tanah
“Tutup mulutmu! Aku sudah bilang untuk merahasiakannya!” kata ketua sambil meninggalkan ruang bawah tanah
Akira, Ryuuki, Michiru dan Komatsu terdiam melihat punggung ketua yang berjalan menaiki tangga. Mereka tidak membahas hal itu lagi.
Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa di markas. Tapi saat Hikari dan Raichi sampai ke sekolah,Hanabi sudah menyambut mereka di gerbang.
“Ada apa sih?” tanya Hikari
“Lihat saja nanti” kata Hanabi
Di dalam kelas, sudah ada kue ulang tahun, spanduk besar bertuliskan “Selamat ulang tahun Hikari dan Hanabi!” dan banyak balon. Alv dan Zen juga ada di kelas.
“Wow! Jadi kau yang membuat semua ini?” kata Hikari kaget dan terharu
“Tidak... aku hanya membantu saja. Teman-teman yang mengusulkan ini dan membuatnya”
“Teman? Tapi bukankah mereka---“
“Awalnya aku takut padamu, tapi Hanabi berusaha menyakinkan kalau kau itu orang yang baik. Lagipula belakangan ini kau sdah tidak terlalu menakutkan” kata Miyu salah satu teman sekelas Hikari
“Hanabi? Kau....?”
“Ya... kita kan saudara!”
“Arigato Hanabi” bisik Hikari di telinga Hanabi
Semua murid kelas 1-3 bernyanyi lagu selamat ulang tahun untuk Hikari dan Hanabi. Kelas itu menjadi ramai dan sangat menyenangkan bagi Hikari dan Hanabi.
Tiba-tiba 3 ekor burung elang yang sangat besar masuk dari jendela yang terbuka dan meletakan 2 kado yang terbungkus rapi lalu mereka pergi lagi.
Di kado itu ada tulisan “For Hikari” dan “For Hanabi” dan di keduanya tidak ada nama pengirimnya. Seakan-akan mereka sudah sering menerimanya, mereka langsung membuka kado itu
Isi kado Hikari adalah kalung berbentuk sepasang sayap dengan pedang ditengahnya dan cincin dengan batu rubi.
Sedangkan isi kado Hanabi adalah kalung berbentuk sepasang sayap dengan panah dan busur di tengahnya lalu ada cincin dengan batu safir.
“Wow! Keren!” kata Hanabi
“Sangat!” tambah Hikari
Di kantornya dia sedang mengelus-elus elang yang tadi mengantarkan kado pada Hikari dan Hanabi. Jadi... dia adalah pengirim kado misterius itu? Berarti kalung dan cincin itu....
“Hei! Kado itu kan dari orang asing! Mungkin saja ada apa-apanya” kata Raichi cemas
“Bukan dari orang asing kok” jawab Hikari dan Hanabi bersamaan. Mereka saling memandang heran.
“Bukan dari orang asing?” tanya Raichi
“Aku dapat kado seperti ini setiap tahun setelah orang tuaku meninggal” kata Hikari
“Aku juga” kata Hanabi
“Setiap tahun?” tanya Raichi
“Ya...” jawab Hikari dan Hanabi bersamaan
“ Pengagum rahasia ya?” kata Alv yang dari tadi mendengarkan
“ Pengagum rahasia ya?” kata Alv yang dari tadi mendengarkan
“Mungkin” jawab Hikari dan Hanabi bersamaan lagi
Bel tanda masuk sudah berbunyi, kelas 1-3 masih penuh dengan balon. Tapi hal seperti itu memang sudah wajar karena setiap kali ada murid yang ulang tahun pasti kelasnya dibuat seperti ini. Guru-guru juga sudah menyerah soal ini.
Sekarang giliran perkenalan Alv dan Zen. Kenapa ya semua murid-murid aneh ditempatkan di kelas 1-3...
“Namaku Alv Star-sun dan dia Zen Star-moon. Oke, mohon bantuannya ya!” kata Alv dengan penuh semangat
“Kau terlalu bersemangat nii-san” bisik Zen tanpa ekspresi
Zen seperti tidak pernah tersenyum dan tatapannya sangat dingin seperti Ryuzaki. Sedangkan Alv kebalikannya, selalu tersenyam dan bersemangat dan tatapannya juga sangat hangat.
Para cewek di sekolah terpana melihat 2 pria kembar yang sangat cool dengan kepribadian yang berbeda. Muncul idola baru di sekolah...
Setelah perkenalan, pelajaran matematika dimulai. Pelajaran ini disukai sebagian besar murid karena Takahata-sensei sangat tampan dan baik.
Selain itu cara mengajarnya mudah dimengerti dan catatan yang diberikan selalu keluar saat ulangan umum karena itu rata-rata matematika di SMU Seiryu selalu 8 ke atas.
Di tengah-tengah pelajaran, sesuatu melesat masuk ke kelas dan memecahkan kaca jendela. Dan.... “Duar” asap mulai menyebar dari benda itu.
Seseorang masuk dengan memanfaatkan asap itu untuk menyembunyikan keberadaannya. Itu... Ryuzaki! Tapi tidak ada yang menyadarinya karena asap tebal yaang bergulung-gulung.
“Sial! Ini bom asap!” kata Raichi kesal
“Sssst” desis Ryuzaki pada Miyu
Ryuzaki menggigit lehernya, dia sangat persis seperti vampire saat itu. Beberapa detik setelah digigit, Miyu pingsan. Tidak ada yang tau kalau Ryu sedang menyusup ke kelas saat itu.
Ryu menyusup ke luar jendela sambil menggendong Miyu tanpa diketahui siapapun. Perlahan-lahan asapnya mulai menipis.
“Dasar orang-orang bodoh.... Mereka bahkan tidak melihat keluar jendela..” batin Ryu
Miyu yang masih pingsan masih berada di punggung Ryuzaki. Sedangkan di kelas mereka masih tidak menyadari kalau seorang teman mereka menghilang...
Ryuuki yang entah darimana berlari masuk ke kelas dan menghapiri Raichi, Hikari dan Hanabi.
“Apa yang terjadi?” tanya Ryuuki
“Entahlah, seseorang melempar bom asap ke dalam kelas lagipula kenapa kau ada di sini?” kata Raichi
“Jangan pikirkan itu dulu! Jadi sekarang serangan apa yang mereka rencanakan?” kata Ryuuki pada dirinya sendiri
“Ah! Ini kan....” kata Alv sambil melihat kertas berwarna emas yang bertuliskan.....
Power 10 (click here)
Power 10 (click here)
0 comments:
Post a Comment