Power 14 (click here)
Power 15
“Air Shoot!”
Naito menembakkan bom tekanan udaranya tapi duak!! Serangan Naito ditangkis oleh tembok tinggi yang tiba-tiba keluar dari tanah.
“Hanya segini kekuatanmu?” ejek Rin “Nah, sekarang giliranku kan? Mislead Maze!!’” lanjut Rin
Duak duak duak!!! Tembok-tembok besi keluar dari tanah dan terus meninggi sampai ke atap membentuk labirin yang sangat besar.
“Kenapa ini?”
“Ini labirin... Sial! Kita terjebak di sini!” keluh Naito
“Sudahlah! Yang penting kita harus keluar dari sini sebelum matahari terbit!”
“Kalau baegitu ayo cari jalan keluarnya!” Desak Hikari
“Usahakan jangan berpencar! Aku tidak menjamin kita bisa bertemu lagi di labirin ini. Kita akan mencoba menelusuri labirin ini sampai ke ujungnya” kata Earl
Mereka semua menuruti perkataan Earl dan mengikutinya berlari menelusuri lorong-lorong labirin yang remang-remang itu.
Tapi sayangnya mereka sama sekali tidak sampai ke ujung labirin. Mereka hanya meneriakan “Jalan buntu!” sepanjang waktu
“Sial! Di mana jalan keluarnya sih!?” kata Hanabi tak sabaran
“Sebenarnya aku tidak yakin dengan ini... sepertinya labirinnya berubah”
“APA!?”
“Satu-satunya cara adalah menghancurkan labirin ini”
“Kalau begitu ayo hancurkan! Magma ---“
“Tunggu Hanabi! Jangan sembarangan bertindak! Mungkin saja ada jebakannya...”
“Jadi sekarang bagaimana?” tanya Naito
“Kita coba mengelilingi labirin ini sekali lagi. Teliti seluruh tembok labirin ini, siapa tau ada kuncinya” kata Earl
Semuanya berjalan lagi menelusuri lorong-lorong yang terus berubah-ubah itu.
“Ketemu!!” Hikari tiba-tiba berteriak
“Menemukan apa!?”
“Entahlah.... sebuah puisi mungkin?”
“Coba bacakan!”
“Tamatlah sudah semuanya
Emas kalian telah meleleh
Nyanyian kematian telah dimainkan
Gerbang neraka sudah dibuka
Ajal menanti kalian
Harimu sudah selesai!”
“Apa maksud puisi ini?”
“Mungkin sebuah code....”
“Puisi ini mengatakan bahwa kita akan mati kan?” tanya Hikari
“Puisi ini pasti ada arti tertentu... Coba ambil semua huruf depannya”
“T.. E.. N.. G.. A.. H... Tengah!”
“Berarti sekarang kita berada di tengah-tengah labirin ini! Mungkin dibalik tembok ini ada kuncinya! Hikari, tolong hancurkan tembok ini”
“Magma Flood!!”
Draaak!! Tembok itu hancur. Di dalamnya terlihat seperti sebuah ruangan kecil dengan topeng aneh bercahaya yang melayang di tengah ruangan.
Saat mereka ingin mendekati topeng itu, ledakan besar terjadi. Seluruh labirin hancur.
“Ledakan apa ini!?” tanya Naito yang bersembunyi di balik tembok
“Entahlah, mungkin bom waktu” jawab Earl yang bersembunyi tidak jauh dari Naito
“Nee-chan di mana!?”
“Gawat... kita kehilangan Hikari!!”
Di suatu ruang kosong yang terang Hikari sedang berdiri berhadapan dengan seseorang yang sangat mirip dengannya. Hanya saja seluruh matanya berwarna hitam pekat.
“Kau siapa? Di mana ini?” tanya Hikari
“Tempat ini adalah celah di hatimu. Aku Vi. Aku adalah kamu dan kau adalah aku... aku adalah sumber kekuatanmu”
“Aku... tidak mengerti...”
“Dulu kita pernah bertemu.... Tepat di tempat ini.... Sudahlah, itu kenangan yang tidak penting?”
“Dulu? Ukh!”
Potongan-potongan masa lalu terlintas di benak Hikari. Terlihat seorang pria sedang memberikan topeng aneh itu pada Hikari.
“Siapa pria itu?”
“Kau tidak mengingatnya? Heh... aku akan memberitaumu. Dia adalah Toru Kozuki Yuuki. Kakakmu dan Hanabi”
“Jadi dia adalah kakakku!? Tidak mungkin! Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali!!”
“Jadi dia adalah kakakku!? Tidak mungkin! Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali!!”
“Bodoh! Dia pergi saat umurmu 4 tahun”
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti... aku sama sekali tidak mengingatnya”
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti... aku sama sekali tidak mengingatnya”
“Itu hal yang wajar... Pakai topeng ini. Aku akan memberitau semuanya” senyum licik terlintas di wajahnya
Hikari mengambil topeng itu dan memeriksa setiap centi permukaan toepng itu, memastikan tidak ada yang aneh
“Bagaimana kau bisa tau semuanya?”
“Karena aku adalah masa lalu dan masa depanmu. Cepat pakai topeng itu, kau akan tau segalanya”
Dengan ragu-ragu Hikari memakai topeng itu. Dia sangat kaget saat melihat masa lalunya yang terus melintas melewatinya seperti kaset rusak. Tiba-tiba saja Hikari sudah berada di taman bunga yang indah.
Tapi di sana Hikari bisa melihat dirinya sendiri yang masih berumur 3 tahun sedang bermain dengan seorang pria yang tadi dilihatnya.
Lalu Hikari berpindah tempat lagi. Kali ini di rumah sakit saat dia dilahirkan.
“Itu... Hanabi?” tanya Hikari
“Salah bodoh! Bayi itu adalah aku”jawab Vi entah dari mana
Tiba-tiba bayi Vi bercahaya dan masuk ke dalam tubuh Hikari.
“Apa yang terjadi!?” tanya Hikari
“Tidak ada... aku hanya parasit. Jadi aku masuk ke dalam tubuhmu yang masih bayi. Masih banyak rahasia yang harus kau ketahui, ayo pindah tempat”
Kali ini Hikari berada di suatu laboratorium. Terlihat ayah Hikari sedang melakukan sesuatu.
“Dia ayah kan? Apa yang dia lakukan?”
“Membuat klon... dia berusaha membuat klon yang mirip dengan kita dengan mengambil kekuatanku. Kau bisa tebak siapa klon itu kan?”
“Hanabi...”
“Tepat. Kekuatan Hanabi juga berasal dari kekuatanku. Dia mendapat perhatian khusus karena dia adalah hasil percobaan manusia yang penting. Ayo kita pindah lagi”
Hikari berpindah tempat ke rumah neneknya. Hikari yang berumur 3 tahun sedang berbincang-bincang dengan dia.
Hikari berpindah tempat ke rumah neneknya. Hikari yang berumur 3 tahun sedang berbincang-bincang dengan dia.
“Toru-chan! Ayo main lagi!”
“Hei! Aku kakakmu panggil aku onii-chan”
“Itu merepotkan! Ayo main!”
“Heh! Yang kalah orang bodoh!”
Toru berlari menuju pohon sakura di halaman rumah nenek Hikari.
“Jadi... dia benar-benar kakakku?”
“Tentu saja kan... setelah ini kejadian yang paling berpengaruh dalam hidupmu. Ayo kita lihat”
Hikari berpindah ke ruangan lain di laboratorium. Dia melihat dirinya sendiri yang baru berumur 2 tahun duduk di kursi. Ayahnya menyuntikkan suatu cairan padanya.
“Itu ayah kan? Apa yang dia suntikan padaku?”
“Itu serum x... serum itu menarik kekuatanku secara paksa. Ayahmu telah berbuat sesuatu yang sangat salah... wujud asliku keluar karena serum itu”
“Wujud aslimu?”
“Chimera... aku mengancurkan lab ayahmu. Serum X itu terkontaminasi oleh kekuatanku dan menciptakan sesatu... gumpalan kekuatan dan kebencian, Kagayami”
“Kagayami? Dia yang merasuki Raichi kan? Lalu apa yang terjadi selanjutnya?”
“Kagayami tersegel di dalam tubuh Raichi... ayahmu mengambil tindakan yang bijak, dia menyuntikan obat penenang dengan dosis tinggi yang membuatmu pingsan selama seminggu. Ayo pergi, kita akan melihat saat pertama kali kau memakai topeng”
Hikari berpindah tempat. Kali ini dibawah pohon sakura di depan rumah neneknya. Dia sedang memberikan topeng pada Hikari yang berumur 4 tahun. Hikari yang masih kecil langsung memakai topeng yang diberikannya. Tiba-tiba saja langit menjadi gelap.
“Apa yang terjadi?
“Topeng itu dibuat khusus dengan campuran serum X yang kakakmu kembangkan. Tindakan kakakmu yang bodoh itu juga berakibat sama dengan yang ayahmu lakukan. Kekuatan kakakmu lenyap”
“Topeng itu dibuat khusus dengan campuran serum X yang kakakmu kembangkan. Tindakan kakakmu yang bodoh itu juga berakibat sama dengan yang ayahmu lakukan. Kekuatan kakakmu lenyap”
“Jadi, dia juga memiliki kekuatan?”
“Seluruh keluargamu adalah pengguna kekuatan. Mereka adalah garis keturunan khusus, Blood of Emperor.”
“Blood of Emperor?”
“Kau akan tau nanti...sekarang belum saatnya kau tau. Sekarng ayo kita lihat kenangan terakhirmu dengan kakakmu”
Hikari berpindah tempat ke taman bunga tempat Hikari biasa bermain dengan dia. Di sana, Hikari yang berumur 4 tahun dan dia sedang berdiri berhadap-hadapan.
Hikari berpindah tempat ke taman bunga tempat Hikari biasa bermain dengan dia. Di sana, Hikari yang berumur 4 tahun dan dia sedang berdiri berhadap-hadapan.
“Apa yang kulakukan di sana?”
“Lihat saja”
Zleeb! Dia memasukan kristal keemasan ke dalam tubuh Hikari. Tangannya menembus tubuh Hikari.
Setelah itu semua menjadi gelap. Hikari sudah berada di tempat tadi, di celah hatinya.
“Kristal apa itu?” tanya Hikari
“Kristal itu menyegel 60% kekuatanku. Mungkin sekarang dia mencoba mengambilnya kembali. Tapi... kalau dia berhasil mengambilnya, kau akan berubah menjadi Chimera.”
“Itukan sangat berbahaya!”
“Aku tau itu... sekarang aku sudah mengambil alih kesadaranmu. Kau yang sekarang tidak akan menang melawannya...”
“Yah, terserah kau saja. Tapi hentikan dia. Aku tidak mau siapapun terluka lagi”
“Heh, jangan remehkan kekuatanku”
Power 16 (click here)
Power 16 (click here)
0 comments:
Post a Comment