Shinjitsu (Power 14)


Bruk bruk!! Hitomi dan Akira kalah dengan kondisi babak belur.

“Yah.... Sekarang tinggal dia” gumam Ken

Hikari, Hanabi, Raichi, Naito dan Earl sedang berlari menaiki tangga spiral menuju lantai atas.

Braak!! Pintu dibuka. Di dalam, ada sekumpulan orang-orang berjejer. Di antaranya, ada Rin dan Jeff. Begitu Hikari, Hanabi, Raichi, Naito dan Earl masuk, mereka bergeser menunjukan dia dan Miyu yang pingsan.

Dia tidak terlalu tua hanya berumur sekitar 20-an. Rambutnya berwarna hitam legam dan sedikit berantakan. Matanya yang berwarna kecoklatan seakan-akan bisa membuat orang lain putus asa.

“Hei! Kembalikan Miyu!!”

“Tidak semudah itu kan Hikari Ritzu Yuuki?”

Apa? Dia tau panjangku? Tidak mungkin!!! Batin Hikari.

“Kalau kau ingin anak ini, coba dapatkan secara paksa dariku.....”


Dia menatap tajam Raichi dengan mata kecoklatannya itu dan.....

“Uaaaaaaaaaagh!!!!!!!!!! Sialan kau!”

Tubuh Raichi memerah, rambutnya dan kukunya memanjang. Untuk sesaat Raichi pingsan tapi dia segera bangun lagi dengan keadaan yang sangat aneh.

“Hei Raichi! Kau kenapa??”

“Raichi sudah tidak ada bocah....” kata Raichi sambil berjalan mendekati dia

“Apa maksudmu!? Kau Raichi kan??”

“Kau pasti mengerti maksudku bocah....”

Raichi menendang perut Hikari sampai di terlempar ke arah Hanabi. Setelah itu Raichi menghilang dan muncul lagi di samping dia.

“Halo, Kagayami-kun”

“Kau telat Kozuki.... Aku sudah terlalu lama berada dalam tubuh anak itu” kata Raichi dalam wujud seseorang yang dipanggil Kagayami

“Yah.... sebenarnya aku butuh waktu untuk memulihkan kekuatanku karena serangan saat itu....”

“Ya ya ya.... Lalu apa rencanamu sampai mengumpulkan mereka semua?”

“Membangkitkan Vi-chan...”

“Vi? Maksudmua chimera menjijikan itu!? Apa kau gila!? Bukankah dia yang menghilangkan keuatanmu!?”

“Kekuatanku tidak hilang, aku sudah memulihkannya.... lagipula aku punya rencanaku sendiri....”

Kozuki membisikan sesuatu ke telinga Kagayami.

“Kau serius ingin melakukan itu? Oh terserah! Aku tidak tanggung jawab dengan kerusakan yang akan dibuatnya....”

“Hei! Apa yang kalian bicarakan!? Kenapa kau memanggil Raichi, Kagayami!!?? Siapa itu Vi!?” tanya Hikari

“Sudah kubilang dapatkan secara paksa dariku....” Katanya

Hikari mendengus pelan. Dia baru saja mau menyerang saat Earl memegang lengannya dan melarangnya pergi.

“Jangan terpancing oleh dia Hikari.... dia sengaja membuatmu emosi”

“Yah, aku tau.... Jadi sekarang bagaimana?”

“Atur formasi, Naito dibelakangku. Hikari, Hanabi di samping Naito. Ayo kita serang mereka”

Semuanya semua bergerak ke posisi mereka masing-masing membentuk formasi.

“Hikari, bom cahaya. Butakan pandangan mereka. Setelah itu Hanabi, banjir lahar. Bereskan para teri dulu...”

Flashback masa kecil Raichi....

“Siapa kau?” tanya Raichi pada sesosok orang berkerudung

“Aku? Aku adalah Kagayami... orang yang akan membunuhmu seperti yang kulakukan pada mereka” katanya sambil memperlihatkan mayat-mayat bergeletakan

Raichi yang masih berumur 5 tahun sama sekali tidak menunjukan rasa takutnya pada orang itu.

“Sorot mata yang bagus bocah.... tapi kau tidak akan pernah menatapku dengan sorot mata itu lagi...” katanya sambil mengangkat tinggi-tinggi pedangnya

“Rainbow...” kata Raichi

Dalam sekejap, Kagayami sudah berada dalam lingkaran dinding api yang berwarna-warni.

“Kenapa kau membunuh mereka?”

“Memangnya kenapa? Kau marah?”

“Harusnya aku yang membunuh mereka.... aku benci mereka”

“Kau menarik bocah!”

Diavolul, Intuneric!!

Api warna-warni itu berubah menjadi hitam pekat.

“Api hitam? Kau benar-benar menarik.... sangat sayang untuk dibunuh. Seal!”

Api hitam itu masuk ke dalam tubuh Kagayami tanpa menimbulkan luka padanya. Raichi masih tetap tenang dan masih menatap tajam Kagayami

“Sayang sekali bocah... sekarang ini terakhir kalinya kau melihat langit”

“Release...”

Kagayami tersentak sesaat, api hitam Raichi keluar dari tubuhnya dan membakarnya hingga menjadi debu. Raichi hanya menatap tajam debu Kagayami. Tapi terdengar suara samar-samar

“Kau kurang beruntung bocah... kalau kau membunuhku itu sama saja kau mengorbankan tubuhmu untuk kutinggali.....”

Sesuatu masuk ke dalam tubuh Raichi, dan membuat rambut dan pupilnya yang dulunya berwarna hitam menjadi ungu tua.

“Kau! Keluar dari tubuhku!”

Dari antara bebatuan tinggi, dia dan Earl keluar dan berjalan menuju Raichi yang terlihat kesakitan.

“Wah wah wah. Ternyata Kagayami-kun dikalahkan oleh anak kecil sepertimu....” katanya

“Ukh! Siapa kau!?”

“Kau tidak perlu tau siapa aku.... yang pentin kekuatanmu ku segel dulu, itu bisa membahayakan banyak orang... Fuin!

“Uaaaaaargh!!!”

Cahaya merah keluar dari tubuh Raichi dan munculah seekor phoenix dengan bulu apinya yang berkilau. Setelah itu Raichi jatuh pingsan.

“Merepotkan... setengah kekuatannya menjadi phoenix.... aku jadi harus menyegel 2 kali.... Earl-kun, gunakan gelangmu. Segel phoenixnya...”

“Ok”

Earl mengambil salah 1 gelang dari 5 gelangnya dengan bandul yin yang yang dipakainya. Earl berjalan dengan hati-hati ke arah phoenix yang tetap diam di tempatnya.

Fuin!”

Earl segera memasangkan gelangnya di leher phoenix itu. Cahaya merah memancar lagi, phoenix itu berubah menjadi seekor burung cendrawasih.

“Yah... sekarang ayo pergi, dengan kekuatan begitu dia pasti bisa bertahan hidup. Earl-kun, ayo pulang.... aku harus memulihkan kekuatanku...”

“Tapi sensei...”

“Sudahlah... aku yakin dia bisa bertahan hidup. Ayo pulang.... kau ada pertarungan besok kan?”

“Ya....”

Dia dan Earl berjalan meninggalkan Raichi yang masih pingsan.

Flashback end

Bruk! Bruk! 4 bawahannya dikalahkan oleh Hikari dan Hanabi. Lalu 5 orang lagi terpental menabrak tembok besi karena gaya tolak Earl. Itu masih belum cukup, 4 orang lagi pingsan karena kena bom tekanan udara Naito.

“Takkan semudah itu kan?”

Gret! pisau kecil Rin mengenai lengan Earl dan membuatnya tergores cukup dalam.

“Semua! Mudur dulu!”

Dengan sigap Hikari, Hanabi dan Naito segera mundur, masuk dalam formasi.

“Orang-orangmu lemah Kozuki....”

“Mereka hanya orang normal bukan pengguna kekuatan....”

“Untuk apa kau merekrut orang seperti itu? Mereka sama sekali tidak berguna”

“Mereka hanya cadangan saja... Itu Rin, Shigure, Rose dan Jeff, mereka lumayan”

“Ya ya....”

“Tukar posisi! Naito kau di depan! Gunakan tekanan udara super tinggimu untuk menyerang mereka!”

“Ok!”

Earl dan Naito bertukar posisi.

“Ayo serang!!”

Power 15 (click here)

0 comments:

Post a Comment

Shinjitsu (Power 14)

On Monday, April 23, 2012 0 comments


Bruk bruk!! Hitomi dan Akira kalah dengan kondisi babak belur.

“Yah.... Sekarang tinggal dia” gumam Ken

Hikari, Hanabi, Raichi, Naito dan Earl sedang berlari menaiki tangga spiral menuju lantai atas.

Braak!! Pintu dibuka. Di dalam, ada sekumpulan orang-orang berjejer. Di antaranya, ada Rin dan Jeff. Begitu Hikari, Hanabi, Raichi, Naito dan Earl masuk, mereka bergeser menunjukan dia dan Miyu yang pingsan.

Dia tidak terlalu tua hanya berumur sekitar 20-an. Rambutnya berwarna hitam legam dan sedikit berantakan. Matanya yang berwarna kecoklatan seakan-akan bisa membuat orang lain putus asa.

“Hei! Kembalikan Miyu!!”

“Tidak semudah itu kan Hikari Ritzu Yuuki?”

Apa? Dia tau panjangku? Tidak mungkin!!! Batin Hikari.

“Kalau kau ingin anak ini, coba dapatkan secara paksa dariku.....”


Dia menatap tajam Raichi dengan mata kecoklatannya itu dan.....

“Uaaaaaaaaaagh!!!!!!!!!! Sialan kau!”

Tubuh Raichi memerah, rambutnya dan kukunya memanjang. Untuk sesaat Raichi pingsan tapi dia segera bangun lagi dengan keadaan yang sangat aneh.

“Hei Raichi! Kau kenapa??”

“Raichi sudah tidak ada bocah....” kata Raichi sambil berjalan mendekati dia

“Apa maksudmu!? Kau Raichi kan??”

“Kau pasti mengerti maksudku bocah....”

Raichi menendang perut Hikari sampai di terlempar ke arah Hanabi. Setelah itu Raichi menghilang dan muncul lagi di samping dia.

“Halo, Kagayami-kun”

“Kau telat Kozuki.... Aku sudah terlalu lama berada dalam tubuh anak itu” kata Raichi dalam wujud seseorang yang dipanggil Kagayami

“Yah.... sebenarnya aku butuh waktu untuk memulihkan kekuatanku karena serangan saat itu....”

“Ya ya ya.... Lalu apa rencanamu sampai mengumpulkan mereka semua?”

“Membangkitkan Vi-chan...”

“Vi? Maksudmua chimera menjijikan itu!? Apa kau gila!? Bukankah dia yang menghilangkan keuatanmu!?”

“Kekuatanku tidak hilang, aku sudah memulihkannya.... lagipula aku punya rencanaku sendiri....”

Kozuki membisikan sesuatu ke telinga Kagayami.

“Kau serius ingin melakukan itu? Oh terserah! Aku tidak tanggung jawab dengan kerusakan yang akan dibuatnya....”

“Hei! Apa yang kalian bicarakan!? Kenapa kau memanggil Raichi, Kagayami!!?? Siapa itu Vi!?” tanya Hikari

“Sudah kubilang dapatkan secara paksa dariku....” Katanya

Hikari mendengus pelan. Dia baru saja mau menyerang saat Earl memegang lengannya dan melarangnya pergi.

“Jangan terpancing oleh dia Hikari.... dia sengaja membuatmu emosi”

“Yah, aku tau.... Jadi sekarang bagaimana?”

“Atur formasi, Naito dibelakangku. Hikari, Hanabi di samping Naito. Ayo kita serang mereka”

Semuanya semua bergerak ke posisi mereka masing-masing membentuk formasi.

“Hikari, bom cahaya. Butakan pandangan mereka. Setelah itu Hanabi, banjir lahar. Bereskan para teri dulu...”

Flashback masa kecil Raichi....

“Siapa kau?” tanya Raichi pada sesosok orang berkerudung

“Aku? Aku adalah Kagayami... orang yang akan membunuhmu seperti yang kulakukan pada mereka” katanya sambil memperlihatkan mayat-mayat bergeletakan

Raichi yang masih berumur 5 tahun sama sekali tidak menunjukan rasa takutnya pada orang itu.

“Sorot mata yang bagus bocah.... tapi kau tidak akan pernah menatapku dengan sorot mata itu lagi...” katanya sambil mengangkat tinggi-tinggi pedangnya

“Rainbow...” kata Raichi

Dalam sekejap, Kagayami sudah berada dalam lingkaran dinding api yang berwarna-warni.

“Kenapa kau membunuh mereka?”

“Memangnya kenapa? Kau marah?”

“Harusnya aku yang membunuh mereka.... aku benci mereka”

“Kau menarik bocah!”

Diavolul, Intuneric!!

Api warna-warni itu berubah menjadi hitam pekat.

“Api hitam? Kau benar-benar menarik.... sangat sayang untuk dibunuh. Seal!”

Api hitam itu masuk ke dalam tubuh Kagayami tanpa menimbulkan luka padanya. Raichi masih tetap tenang dan masih menatap tajam Kagayami

“Sayang sekali bocah... sekarang ini terakhir kalinya kau melihat langit”

“Release...”

Kagayami tersentak sesaat, api hitam Raichi keluar dari tubuhnya dan membakarnya hingga menjadi debu. Raichi hanya menatap tajam debu Kagayami. Tapi terdengar suara samar-samar

“Kau kurang beruntung bocah... kalau kau membunuhku itu sama saja kau mengorbankan tubuhmu untuk kutinggali.....”

Sesuatu masuk ke dalam tubuh Raichi, dan membuat rambut dan pupilnya yang dulunya berwarna hitam menjadi ungu tua.

“Kau! Keluar dari tubuhku!”

Dari antara bebatuan tinggi, dia dan Earl keluar dan berjalan menuju Raichi yang terlihat kesakitan.

“Wah wah wah. Ternyata Kagayami-kun dikalahkan oleh anak kecil sepertimu....” katanya

“Ukh! Siapa kau!?”

“Kau tidak perlu tau siapa aku.... yang pentin kekuatanmu ku segel dulu, itu bisa membahayakan banyak orang... Fuin!

“Uaaaaaargh!!!”

Cahaya merah keluar dari tubuh Raichi dan munculah seekor phoenix dengan bulu apinya yang berkilau. Setelah itu Raichi jatuh pingsan.

“Merepotkan... setengah kekuatannya menjadi phoenix.... aku jadi harus menyegel 2 kali.... Earl-kun, gunakan gelangmu. Segel phoenixnya...”

“Ok”

Earl mengambil salah 1 gelang dari 5 gelangnya dengan bandul yin yang yang dipakainya. Earl berjalan dengan hati-hati ke arah phoenix yang tetap diam di tempatnya.

Fuin!”

Earl segera memasangkan gelangnya di leher phoenix itu. Cahaya merah memancar lagi, phoenix itu berubah menjadi seekor burung cendrawasih.

“Yah... sekarang ayo pergi, dengan kekuatan begitu dia pasti bisa bertahan hidup. Earl-kun, ayo pulang.... aku harus memulihkan kekuatanku...”

“Tapi sensei...”

“Sudahlah... aku yakin dia bisa bertahan hidup. Ayo pulang.... kau ada pertarungan besok kan?”

“Ya....”

Dia dan Earl berjalan meninggalkan Raichi yang masih pingsan.

Flashback end

Bruk! Bruk! 4 bawahannya dikalahkan oleh Hikari dan Hanabi. Lalu 5 orang lagi terpental menabrak tembok besi karena gaya tolak Earl. Itu masih belum cukup, 4 orang lagi pingsan karena kena bom tekanan udara Naito.

“Takkan semudah itu kan?”

Gret! pisau kecil Rin mengenai lengan Earl dan membuatnya tergores cukup dalam.

“Semua! Mudur dulu!”

Dengan sigap Hikari, Hanabi dan Naito segera mundur, masuk dalam formasi.

“Orang-orangmu lemah Kozuki....”

“Mereka hanya orang normal bukan pengguna kekuatan....”

“Untuk apa kau merekrut orang seperti itu? Mereka sama sekali tidak berguna”

“Mereka hanya cadangan saja... Itu Rin, Shigure, Rose dan Jeff, mereka lumayan”

“Ya ya....”

“Tukar posisi! Naito kau di depan! Gunakan tekanan udara super tinggimu untuk menyerang mereka!”

“Ok!”

Earl dan Naito bertukar posisi.

“Ayo serang!!”

Power 15 (click here)

0 comments:

Post a Comment