Power 16 click here
Power 17
Semuanya tidak sesuai seperti yang diinginkan Raichi. Dia menarik kembali tangannya.
“Terlalu cepat seribu tahun untuk menipuku Raichi... Ran, tolong bantu aku menahanya”
“Iya iya”
Dalam sejekap, Ran sudah berada dibelakang Raichi dan menahan kedua tangannya.
“Ya, terus seperti itu selama aku membuat ramuannya lagi”
“Ya, terus seperti itu selama aku membuat ramuannya lagi”
“Hei, aku tidak akan kabur tapi beritau aku apa gunanya benda berbentuk telur itu yang berada di dalam toples itu?”
“Yah, karena nantinya kau juga akan tau jadi tidak ada bedanya kalau kuberitau sekarang... Benda itu berguna untuk menyegel Chimera yang berada dalam tubuh Hikari”
“Chimera?”
“Jangan bertanya lagi. Lihat ramuannya sudah jadi”
Dia menuangkan ramuan berwarna hitam pekat kedalam gelas dan memaksa Raichi untuk meminumnya.
“Ini tidak enak bodoh!!”
“Senang kau sudah kembali Kagayami-kun”
“Kau pikir aku akan pergi selamanya, begitu?”
“Dia benar-benar Kagayami...” kata Ran memperhatikan
“Apa maksudmu hah! Kau ingin kubunuh!?”
“Heh coba saja kalau kau bisa”
“Cukup! Berhenti bertengkar. Aku akan melepas segel toples ini”
Dia mengucapkan suatu mantra. Toplesnya bersinar sekejap dan mulai terbuka. Dia mengambil telur bercorak sama persis dengan corak topeng yang di bawa Hikari. Klek telurnya terbelah menjadi 2 bagian yang sama besar. Terlihat banyak mekanisme tersembunyi di dalam telur itu. Lalu tidak lupa dengan lambang yin yang di langit-langit telur.
Dia mengucapkan suatu mantra. Toplesnya bersinar sekejap dan mulai terbuka. Dia mengambil telur bercorak sama persis dengan corak topeng yang di bawa Hikari. Klek telurnya terbelah menjadi 2 bagian yang sama besar. Terlihat banyak mekanisme tersembunyi di dalam telur itu. Lalu tidak lupa dengan lambang yin yang di langit-langit telur.
“Hmmm... sepertinya benda ini harus mengalami sedikit perbaikan lagi sebelum digunakan...”
Di markas Shinjitsu, beberapa anggota sedang makan siang sdangkan yang lainnya masih tidur.
“Sepinyaa....semuanya masih tidur yaa?” keluh Ryuuki
“Sepertinya... tapi nee-chan tidak ada di kamarnya” kata Hanabi
Di pantai, Hikari sedang berjalan-jalan menelusuri tepi pantai. Lalu dia duduk di kursi pantai.
“Haaah.... aku sama sekali tidak bernapsu makan....” gumam Hikari
“Hoi! Kau harus makan!”
“Raichi!?”Hikari menengok ke belakang tapi tidak ada apa-apa “Mungkin hanya khayalanku.....”
“Kata siapa hanya khayalan? lihat ke atas!”
“Raichi!?”
“Raichi!?”
“Ini hanya bayangan saja. Aku memberikan 20% kesadaranku pada Kin saat aku sadar tadi”
“Lalu bagaimana dengan Kagayami?”
“Dia sudah mengambil kesadaranku tadi. Sudahlah sekarang tidak ada waktu lagi! Saat aku sadar, aku sempat melihat telur dengan motif yang sangat aneh. Mereka ingin menyegal sesuatu dalam dirimu dengan telur itu”
Vi!! Batin Hikari
“Aku tidak tau apa yang ada dalam tubuhmu tapi menurutku kalau sesuatu dalam dirimu diambil, kau akan mati... yah, itu hanya perkiraanku saja. Sepertinya telur itu belum bisa dipakai jadi kalian semua punya waktu untuk mempersiapkannya. Waktuku hampir habis... Hikari daisuki desu!” Bayangan Raichi menghilang dan muncullah Kin.
“Aku harus memberitaukan ini pada Earl-senpai. Kin, ayo!” tapi Kin tetap diam “Kenapa?... kau ingin ke tempat Raichi ya? Terserah sih tapi jangan sampai ditemukan lawan ok?” Kin yang seolah-olah mengerti perkataan Hikari segera terbang menjauhi Hikari
“Aku harus memberitaukan ini pada Earl-senpai. Kin, ayo!” tapi Kin tetap diam “Kenapa?... kau ingin ke tempat Raichi ya? Terserah sih tapi jangan sampai ditemukan lawan ok?” Kin yang seolah-olah mengerti perkataan Hikari segera terbang menjauhi Hikari
Hikari berjalan menuju markas sambil memikirkan Raichi. Lalu... bruk! Hikari menabrak Earl karena melamun.
“Ah, gomen (maaf) Earl-senpai”
“Daijobu (tidak apa-apa). Kau sedang memikirkan Raichi kan?”
“Ah! Tadi Raichi memberitauku tentang---“
“Raichi datang?”
“Bukan itu hanya bayangan. Rachi membagi ---“
“Ya ya aku tau. Lanjutkan”
Hikari merasa sedikit kesal karena Earl selalu memotong perkataannya tapi dia tetap melanjutkan penjelasannya.
Hikari merasa sedikit kesal karena Earl selalu memotong perkataannya tapi dia tetap melanjutkan penjelasannya.
“Raichi memberitauku kalau mereka ingin mengambil sesuatu dalam diriku, Vi. Menurut Raichi, kalau Vi dikeluarkan dalam diriku aku akan mati....”
“Tunggu dulu! Siapa itu Vi?”
“Um... dia itu ng.... pokoknya dia ada di pihak kita! Dia muncul kalau aku memakai topeng”
“Pasti ada alasan kenapa mereka ingin mengambilnya” gumam Earl
“Vi punya kekuatan yang sangat besar. Mungkin mereka menginginkan itu...”
“Pokoknya kau tenang saja ok? Kami pasti melindungimu apapun yang terjadi!” kata Earl sambil tersenyum
“Ya... begitu juga sebaliknya”
“Kruyuk kruk kruk” perut Hikari berbunyi
“Kau belum makan dari tadi kan? Kau tidak akan bisa melindungi semuanya kalau perutmu kosong! Kau harus segera makan!”
“Yaaaa”
Di labnya, dia sedang memperbaiki telur yang tidak terawat selama bertahun-tahun sedangkan Kagayami dan Ran sedang tertidur pulas di ruangan rahasia dibalik perapian.
Ruangannya cukup besar dengan 2 tempat tidur tingkat di ujung ruangan. Di sisi kiri ruangan, terdapat kamar mandi berukuran sedang dengan memanfaatkan air danau di atasnya. Di depan tempat tidur, terdapat sofa kulit yang empuk. Di sisi kanan ruangan terdapat rak buku yang berisi banyak sekali buku-buku tua.
“Cih, mekanismenya sangat sulit... menyusahkan saja...”
Dia berjalan menuju mesin pembuat kopi di pojok kanan ruangan lab dan menyeduh segelas kopi.
“Hoaaaam... sepertinya aku juga harus tidur...”
Di ruang latihan, semua anggota Shinjitsu sudah berkumpul.
“Ok, sesuai rencana sekarang kita akan menjalankan latihan khusus. Untuk hari pertama, kita akan pergi ke tempat fitness” kata Earl
“Eeeeeh?” Semuanya kaget
“Kita akan melatih otot dulu. Ayo ke sana”
“Apa sih yang dipikirkannya?” kata Hanabi
“Yah, kita ikuti saja kemauannya” jawab Naito
Semuanya mengikuti Earl berjalan keluar markas dan pefi ke tempat fitness di pinggiran kota.
“Kozuki! Hoi! Ayo bangun!”
“Kenapa sih Kagayami-kun?
“Kenapa sih Kagayami-kun?
“Aku lapar”
“Oh ya... kau beluma makan dari kemarin. Kita akan ke kota sebentar, mana Ran?”
“Oh ya... kau beluma makan dari kemarin. Kita akan ke kota sebentar, mana Ran?”
“Dia ada di labmu, sedang meilhat telurnya”
“Apa enaknya sih melihat telur dengan mekanisme sesulit itu... Ayo kita pergi ke kota” katanya sambil berjalan ke lab
“Kau menyegel izana ke dalam sini ya... Sepertinya sudah lama tidak digunakan” kata Ran sambil memandang kalung dengan bandul berbentuk matahari besar
“Oi, Toru! Siapa dia?” Izana mulai bicara
“Dia Ran”
“Ran? Heh, sudah lama ya kita tidak bertemu sejak kejadian itu...”
“Kita akan jalan-jalan dulu ke kota Koshiro sekalian melihat perkembangan bocah-bocah itu”
Duaaaaar terdengar suara ledakan dari dalam gedung suatu perusahaan di dekat tempat fitness. Dalam sekejap api sudah melahap 5 lantai.
“Ini sudah kejadian kelima dalam minggu ini... Ayo kita ke sana!” kata Earl
Dia, Kagayami dan Ran sudah berada di restoran Jepang dengan berbagai makanan sudah berada di depan mereka.
“Hn? Kebetulan.... bagaimana kalau kita ke sana juga?” tanyanya yang sudah selesai makan
“Apa kau gila? Kami sama sekali belum makan!” protes Kagayami
“Kau memang sangat rakus mengingatkanku pada seseeorang di masa lalu” kata Ran
“Kau memang sangat rakus mengingatkanku pada seseeorang di masa lalu” kata Ran
“Kau menghina atau memujiku? Orang itu aku kan?”
“Mungkin” kata Ran sambil tersenyum kecil
“Aku akan pergi duluan. Kalau kalian tidak mau ikut kalian langsung ke lab saja”
“Oh bagus. Aku tidak mau berurusan dengan adikmu lagi” kata Kagayami
“Mungkin” kata Ran sambil tersenyum kecil
“Aku akan pergi duluan. Kalau kalian tidak mau ikut kalian langsung ke lab saja”
“Oh bagus. Aku tidak mau berurusan dengan adikmu lagi” kata Kagayami
Di tempat kejadian, Earl dan semua anggota Shinjitsu sudah membaur dengan kerumunan orang. Garis polisi sudah dipasang, 5 truk pemadam kebakaran sudah datang dan melakukan tugasnya.
“Kita keluar sebentar” kata Earl
Mereka keluar dari kerumunan orang dan berkumpul di sebuah meja di depan sebuah cafe. Earl mengambil peta kota dan memberikan tanda “X” di 5 tempat.
“Tanda X ini adalah tempat terjadinya ledakan. Apa kalian melihat keanehan?” tanya Earl
“Hmmmm.... keanehannya adalah semuanya berada di bumi!” kata Naito
“Bukan itu bodoh! Lihat di dekat tempat ledakan” Kata Hitomi Semuanya memperhatikan “Di dekat tempat itu selalu ada supermarket, cafe dan restoran...” lanjutnya
“Bukan hanya itu. Lihat nama jalannya, selalu memakai salah satu nama bunga” kata Hikari
“Yah, itu semua benar lalu ada 1 lagi. Selang waktunya adalah 2 hari sekali. Ini hanya perkiraan saja mungkin tentang waktu hanya kebetulan saja” kata Earl
“Yah, itu semua benar lalu ada 1 lagi. Selang waktunya adalah 2 hari sekali. Ini hanya perkiraan saja mungkin tentang waktu hanya kebetulan saja” kata Earl
“Apakah ini perbuatan mereka?” tanya Ryuuki
“Kalian menuduh kami?” dia tiba-tiba muncul di belakang Earl
Semua berdiri serentak dan bersikap waspada. Atmosfer berubah dalam sekejap, wajar saja mereka baru bertarung dengannya semalam.
Semua berdiri serentak dan bersikap waspada. Atmosfer berubah dalam sekejap, wajar saja mereka baru bertarung dengannya semalam.
“Mau apa kau!?”
“Hanya melihat-lihat saja… Kalian ingin menangkap orang itu? Itu terlalu cepat 1000 abad. Kuberitau ya, orang itu bukan orang yang bisa kalian kalahkan dengan mudah”
Mereka perlahan-lahan mengurangi kewaspadaan mereka.
“Di mana Raichi dan Miyu!?” tanya Hikari
“Kau masih mengkhawatirkan teman dan pacarmu? Menyidihkan...”
“Tunggu dulu... dari perkataanmu tadi, kau seperti mengenal orang yang meledakkan gedung”
“Entahlah... kau bisa mencaritaunya sendiri kan Earl-kun?” katanya dengan menekankan kata Earl-kun “Sepertinya waktu untuk melihat bocah-bocah manja ini sudah selesai... Sayonara”
Dalam sekejap dia menghilang dari hadapan mereka. Suasananya yang tegang berangsur-angsur berkurang.
“Cih! Sebenarnya apa tujuannya sampai datang ke sini!?” gumam Earl kesal
“Sudahlah, apapun tujuannya sepertinya dia tidak bermaksud menyerang. Mungkin telurnya masih belum bisa dipakai.....” kata Hikari
“Baiklah! Sudah kuputuskan besok kita akan mencari pelakuknya! Sekarang ayo ke markas”
Jauh di dalam hutan, dia sudah berada di lab. Kagayami dan Ran juga sudah berada di lab dan sedang membaca buku tua koleksinya.
“Sudahlah, apapun tujuannya sepertinya dia tidak bermaksud menyerang. Mungkin telurnya masih belum bisa dipakai.....” kata Hikari
“Baiklah! Sudah kuputuskan besok kita akan mencari pelakuknya! Sekarang ayo ke markas”
Jauh di dalam hutan, dia sudah berada di lab. Kagayami dan Ran juga sudah berada di lab dan sedang membaca buku tua koleksinya.
“Oh kau sudah kembali?”
“Seperti yang kalian lihat. Ok, sekarang kalian harus minum obat itu lagi”
“Lagi!?” keduanya menunjukan muka masam
“Kalau tidak, kesadaran kalian akan hilang”
“Cih...”
Dia membuat ramuan hitam pekat itu di meja kerjanya. Kagayami dan Ran melihatnya dengan tatapan jijik setiap kali dia mencampurkan bahan.
Dia membuat ramuan hitam pekat itu di meja kerjanya. Kagayami dan Ran melihatnya dengan tatapan jijik setiap kali dia mencampurkan bahan.
“Cepat minum!” suruhnya sambil menodorkan 2 gelas
“Iya iya” Ran dan Kagayami mengambil gelas darinya
Power 18 click here
0 comments:
Post a Comment